Expect the Unexpect

Sudah
60 menit berlalu, tetapi gadis yang sedari tadi duduk di pinggir jendela
kamarnya itu tidak beranjak, tetap di tempat yang sama sejak awan hitam berubah
menjadi butiran air hujan dan kini hanya menyisakan butiran embun yang
menyejukan.
Gadis
itu baru saja pulang setelah menjenguk keluarga ibunya yang berada di semarang.
Sempat ada rasa enggan mengunjungi keluarga yang tidak begitu dekat dengannya,
tapi dengan alasan mempererat silaturahmi, akhirnya gadis itu mengikuti ibunya.
Gadis
itu menguak memori berharga yang didapatnya selama berada di semarang. Terngiang
kembali kata-kata yang diucapkan budenya
“Coba
lihat bagaimana om mu dengan mantannya itu. Mantannya itu sudah ayu, baik,
rajin pula, calon istri idaman. Padahal tidak ada masalah dengan hubungan
mereka, tapi om mu malah menikahi gadis yang baru dikenalnya. ya memang begitu, tidak ada yang tau bagaimana cara jodoh
bekerja. Dua orang yang sudah mengenal lama saling cocok dan siap menikah
justru tidak berjodoh. Sedangkan yang baru bertemu sesaat dan tak cukup
mengenal justru berjodoh. Ya bude sih
yakin jodoh itu bukan masalah lama-lamaan kenal atau cepat-cepatan kenal tapi
masalah siapa yang datang dan siap untuk selalu ada di sisi kita.”
“Eh
nih juga bude kasih tau, mama km dulu sempat kuliah kan di semarang. Dulu mama kamu punya
gebetan disini, tetangganya bude. Anaknya ganteng, pintar, sopan, pekerja keras
lagi, tapi ya setelah mamamu balik ke kalimantan ya mereka sudah lost contact.
Balik ke kalimantan malah mamamu nikah sama papamu. Tapi alhamdulillah karna ternyata di umur yang masih 30an mantan pacar mamamu
itu meninggal karna penyakit, ya tante kurang tau juga apa penyakitnya.
Kebayang kan kalau mama kamu jadi sama om itu pasti udah jadi janda. Nah itu
tandanya kan segala hal yang terjadi di hidup delalu punya alasan dan selalu
ada hikmahnya. Tinggal kita aja pintar-pintar menyikapinya dan bersyukur. Percaya
aja toh rencana Allah jauh lebih indah dari yang kita bayangkan”
Gadis
itu juga sempat bertemu dengan tantenya yang sudah lama ditinggal suaminya
ketika mengandung anak keduanya di usia kandungan 3 bulan. Penyebab dari
meninggal suaminya adalah kanker otak, gadis itu tidak bisa membayangkan
bagaimana cara bertahan seorang istri yang sedang mengandung 3 bulan dan
memiliki putri kecil berumur 1 tahun ditinggalkan oleh suaminya, orang yang
sangat dicintainya serta penopang hidup dalam keluarga.
Kini
anak tantenya itu berumur 6 tahun dan
8 tahun, gadis itu melihat bagaimana pintarnya keponakannya itu, mereka sudah
bisa berfikir melebihi anak seusia mereka. Gadis itu melihat lagi bagaimana
cara tantenya mengasuh kedua putrinya dengan baik tanpa bantuan dari suaminya.
Bahkan setelah 7 tahun ditinggalkan suaminya tantenya tidak berniat untuk
menikah lagi. Gadis itu merubah pandangan ke tantenya menjadi sebuah kekaguman,
hanya wanita yang benar-benar kuat yang bisa melewati semua itu, ia selalu
melihat tantenya sebagai orang yang ceria dan suka bercanda, tetapi siapa yang
tau dibalik itu semua terdapat banyak airmata dan keringat yang kini telah
mengering
Gadis
itu tersenyum seiring dengan embun yang mulai mengering dan matahari sore yang
mulai menampakan diri setelah cukup lama tertutup gumpalan awan hitam. Gadis
itu menyadari bahwa terkadang kita justru mendapatkan suatu pengalaman berharga
di moment yang tidak kita harapkan. Perjalanan yang awalnya tidak diinginkannya
justru menghasilkan banyak pengalaman hidup berharga yang tak akan bisa
didapatkan dengan harta sebanyak apapun
Komentar
Posting Komentar