Sampai Ketika Malam Itu Datang

Kau tidak pernah membuatku menolehkan kepala lebih dari sekali ketika kau lewat, tidak pernah membuatku ingin tau apa yang kau pikirkan ataupun yang kau rasakan. Kau hanya lelaki yang seringkali dipuja oleh teman-teman perempuanku, hanya itu, sampai ketika malam itu datang.

Malam itu angin tidak terasa dingin seperti kebanyakan malam sebelumnya, bulan bersinar terang, tapi bintang tetap enggan membagi kerlipnya. Dalam gelap yang menenangkan itu hanya ada satu lilin, aku, dan kamu yang masing-masing sibuk menerjemahkan sunyi. Entah kebetulan apa yang membawa kita ada dalam situasi asing itu, sampai ketika kau yang pertama kali menyibak keheningan dengan sebuah pertanyaan

"Kalau setiap orang tau keburukan kita di masa lalu, tetapkah mereka tinggal?"


Dari situlah semua bermula

Kau duduk disampingku, mulai menceritakan keping masa lalumu. Malam itu pertama kalinya aku mendengarmu berbicara banyak. Kau bercerita tanpa menatapku, memandang kedepan seolah olah tiap kata yang keluar dari bibirmu akan merefleksikan adegan masa lalu di depanmu.

Kisah itu memberikan efek yang fatal untukku ketika melihat matamu berbinar lebih terang dari biasanya karena menceritakan kenangan menyenangkan, dan senyummu yang terlihat lebih... Bebas? Tenang? Tulus? Entahlah, bukan senyum jenaka yang menyimpan keterpaksaan seperti yang biasa kau perlihatkan.

Kalau untuk menjadi seorang pendengar, jangan ragukan kemampuanku. Tapi malam itu terasa berbeda. Aku mendengarkan kisah sesorang yang tak sepenuhnya bisa kuterjemahkan. Aku mengenalmu tapi tidak memahamimu.

Malam itu malam dimana aku ingin mengetahui banyak hal tentangmu. Masa lalumu, harapan-harapanmu,pemikiranmu. Ingin pula menjadi tempat dimana kau bisa dengan bebas menghentikan sandiwaramu kapan saja. Sampai kapan kau akan terus hidup dalam kepura-puraanmu? Tidakah kau lelah?

Komentar

  1. non-fiction (again) ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Not really. Half fiction, half non-fiction. Mix of someone experience plus a little imagination

      Thanks for reading ^^

      Hapus
    2. As always :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Alhamdulillah. Doakan kemampuan nulisnya makin ningkat kakkk. Makasihhh ^^

      Hapus
  3. aku jadi pengen nulis blog lagi kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yook disss. Budayakan baca dan nulis. Daripada pengalaman ataupun opininya disimpan sendiri

      Makasih yak sdh mampir :*

      Hapus
  4. Nicee stoorry!
    Anyway buat authornya, paragraf kedua kalimat pertama kok jadi keinget lagunya payung teduh ya? Disengaja ato cuma perasaan Saya aja?

    Glad to answer btw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeayyy thanksss
      Loh saya malahan baru sadar kalau mirip lirik itu ahahahaaha. Ya bisa lah ya dibaca lagi tulisannya sambil dengerin lagu payung teduh haha

      Btw makasih sdh luangkan waktu utk mampir dan comment ;)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer