Dua Pembisu

Terlalu sia sia tuhan menciptakan pita suara untuk pria dan perempuan itu, mereka tak jauh berbeda seperti dua orang bisu. Hanya terdengar bisikan angin yang sesekali menerobos melalui celah helm yang mereka kenakan.

Lalu perempuan itu, sungguh tak sama seperti malam malam yang telah berganti
Ia hanya diam sejauh jarak yang ditempuh, selembab udara sehabis hujan, seriuh kepadatan lalu lintas.

Dan pria itu, tetap sama seperti malam malam yang telah berganti
Menutup telinga untuk cerita yang hanya dianggapnya sebagai hiruk pikuk pasar yang becek
Menutup kesadarannya atas kebisuan sang perempuan serapat ia menutup mulutnya yang enggan melontarkan tanya kepada si perempuan.

Perempuan itu lelah
Pria itu jenuh
Tanpa banyak disadari, malam itu menjadi awal cerita yang akan mereka tutup dengan epilog, dimana mereka sungguh menjadi dua pembisu yang akan terus mempertanyakan tentang apa yang sudah mereka lakukan terhadap satu sama lain. Lalu mungkin akan ada dialog singkat yang terdengar seperti akhir yang tidak bahagia, mungkin.

Komentar

Postingan Populer