Dear you
Dear you, aku pikir aku memang harus keluar dari lingkungan yang sama denganmu, berhenti mengetahui semua aktivitasmu di jejaring sosial, berhenti tak sengaja mendengar kabarmu dari temanku yang kebetulan merupakan temanmu juga, berhenti tak sengaja bertemu denganmu diantara ribuan orang yang berada di tempat yamg sama, berhenti mendengar namamu diucapkan oleh orang di sekitarku
Cara itu memang memaksaku untuk menahan rasa rinduku, tapi setidaknya hal itu membuatku terbiasa tak mendengar hal apapun tentangmu. Aku tak bermaksud menghapusmu dari hidupku karna itu hal yang sia-sia, bagaimanapun kamu dulu pernah meninggalkan jejak hangat di hatiku - yang sampai saat ini belum bisa hilang. Kalau di dunia ini memang ada 'cinta karna terbiasa' tidak menutup kemungkinan ada 'lupa karna terbiasa' dan hal itulah yang sekarang sedang kucoba lakukan.
Dear you, kalau memang kita masih diberi kesempatan bertemu dimasa yang entah kapan, aku ingin bisa bicaramu denganmu tanpa sedikitpun ada perasaan yang mengusiku, biarkan saja semua memori yang pernah tercipta untukmu tersusun rapi di bagian dalam ruang hatiku, biarkan itu menjadi kenangan yang hanya sesekali dibuka tetapi tidak untuk dimaknai, layaknya lukisan indah yang kau lihat di suatu tempat, lukisan itu tidak bisa kau beli karna terlalu berharga dan lukisan itu terlalu rumit untuk kau buat. hal itu memang indah tetapi membuatmu hanya ingin melihatnya, tak lebih.
Komentar
Posting Komentar