Sering terpikir mungkin saya bukan yang benar-benar kamu cintai. Saya hanya kebetulan berada pada posisi dan situasi yang tepat, sehingga membuatmu dengan mudah berfikir kamu mencintaiku

Kamu memintaku untuk tidak meragukan perasaanmu, tapi maaf saya bukan perempuan naif. Saya tidak menuduhmu berbohong atas perasaanmu, hanya saja silahkan dirasa kembali apakah yang kamu rasakan ke saya benar-benar cinta atau sekedar membutuhkan?

Ini filosofi ngawur, tapi bisa diandaikan seperti kamu membutuhkan nasi karena merupakan hal pokok yang membuatmu hidup padahal kamu menginginkan daging tapi daging tidak mudah didapat. Paham? Ah tidak paham juga tak apa, saya mau kamu menemukan jawabanmu sendiri.

Saya tidak merasa terancam dengan masa lalumu, tapi dia bukan masa lalumu. Tak perlu menghindarinya, temuilah dia, bicaralah padanya seperti dulu, jangan membuatnya kembali pergi sebelum kamu menyelesaikan apa yang harus kamu katakan dan lakukan.

Jangan membandingkan saya dengan dia, itu tidak adil. Karena saya yang lebih sering bersamamu tentu saja kamu menganggap saya yang lebih memahamimu dibanding dia.

Maka disaat kamu sedang bersamanya, bebaskan saja perasaanmu seperti kamu belum pernah mencintai siapapun. Apakah bersamanya membuatmu tidak ingin beranjak?

Saya yang menyarankanmu untuk pergi, tapi saya juga yang akan menunggu apapun hasil akhirnya. Tapi kamu juga cukup tau kan saya tidak suka menunggu lama? Saya sudah merasa bodoh dengan mencintai seperti ini maka saya tidak ingin terlihat gila dengan menunggu.

Karena saya juga perempuan biasa yang terkadang payah dalam urusan perasaan. Saya tidak ingin terlihat menyedihkan dengan mencintai seseorang yang terjebak dengan perasaan yang dia anggap cinta.

Saya memang tidak pernah hebat dalam urusan melupakan, tapi ketika kemungkinan terburuk terjadi dan kamu memang tak kembali, saya berjanji untuk dapat selalu menemukan cara bahagia dari kehilangan. Maka silahkan kembali dipastikan apakah itu benar-benar cinta.

Komentar

  1. aku selalu suka dengan tulisan-tulisan yang berbau cinta (bukan berarti aku tidak suka dengan tulisanmu yang lainnya, lho) tapi sepertinya untuk hal - hal lain, pikiran kita tidak jauh berbeda, tapi yaa sebaliknya, kita sangat bertolak belakang dengan hal ini. maka dari itu, tulisan-tulisanmu ini sedikit banyak mengajarkan (bukan menggurui) dan lebih membuat sadar. memandang sebuah perasaan dari sudut pandang yang berbeda, ternyata menyenangkan. berharap Riri akan terus mengupdate blognya, karna ini sangat bermanfaat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer