Jendela Kereta dan Mata Indah
Duduk disini, sebelahku kosong. Ceritakan padaku tentang jendela kereta dan penumpang bermata indah.
Pertama-tama ucapkan halo pada pintu gerbong yang sesak dengan penumpang yang menggenggam tiket tujuan penantian.
Oh lihat disana ada penumpang dan jendela yang bersebelahan dalam hening. Jendela menawarkan keindahan semesta, tapi si penumpang sibuk menatap saldo Rp. 0 pada rekening bahagianya.
Si penumpang hanya menyandarkan kepalanya pada jendela. Jendela bosan, selalu seperti ini. Dihadirkan untuk diabaikan
Jendela menyadari bahwa kedekatan jarak tidak menentukan ketepatan rasa
Pada pemberhentian di stasiun ke-7, si penumpang menoleh dan menatap jendela, sungguh mata indah itu memantulkan bayangan orang yang berlalu lalang.
Tapi pada bayangan itu tak ia temukan seseorang yang pernah memberinya tumpangan kebahagiaan.
Ah kini jendela paham bahwa lebih baik diabaikan daripada harus melihat pantulan kehilangan pada mata indah itu.
Pertama-tama ucapkan halo pada pintu gerbong yang sesak dengan penumpang yang menggenggam tiket tujuan penantian.
Oh lihat disana ada penumpang dan jendela yang bersebelahan dalam hening. Jendela menawarkan keindahan semesta, tapi si penumpang sibuk menatap saldo Rp. 0 pada rekening bahagianya.
Si penumpang hanya menyandarkan kepalanya pada jendela. Jendela bosan, selalu seperti ini. Dihadirkan untuk diabaikan
Jendela menyadari bahwa kedekatan jarak tidak menentukan ketepatan rasa
Pada pemberhentian di stasiun ke-7, si penumpang menoleh dan menatap jendela, sungguh mata indah itu memantulkan bayangan orang yang berlalu lalang.
Tapi pada bayangan itu tak ia temukan seseorang yang pernah memberinya tumpangan kebahagiaan.
Ah kini jendela paham bahwa lebih baik diabaikan daripada harus melihat pantulan kehilangan pada mata indah itu.
Komentar
Posting Komentar