Kstaria, Putri, dan Istana
Bernafas dalam istana retak yang entah kapan akan runtuh, bagaimana rasanya? Ah aku tak akan paham, sebab aku dibesarkan dalam istana yang dibangun dari pondasi kebahagiaan yang bersangga pada kenangan indah yang kokoh.
Suatu hari kau datang, ingin memperbaiki ruang istana yang lama tak ditempati, maka semenjak itu ruangan tersebut tak pernah terasa hampa.
Ketika ruang itu kembali utuh, aku melihatmu berdiri di halaman istanaku bersama perempuan yang menggenggam sisa runtuhan istananya. Kulihat air mata perempuan itu mengalir menerobos pembatas yang telah aku bangun pada hatimu.
Daripada merawat yang telah utuh, kau memang lebih suka memperbaiki sesuatu yang rusak, seperti perempuan itu misalnya?
Ah, sungguh memuakan. Pergilah dari istanaku berbekal mental ksatria penyelamatmu dan bersama putri yang mengenakan jubah kesedihan dan mahkota kebodohan.
Aku hanya akan berdiri di ambang pintu istanaku, menahan airmata yang tak akan kubiarkan mengotori lantai istanaku.
Suatu hari kau datang, ingin memperbaiki ruang istana yang lama tak ditempati, maka semenjak itu ruangan tersebut tak pernah terasa hampa.
Ketika ruang itu kembali utuh, aku melihatmu berdiri di halaman istanaku bersama perempuan yang menggenggam sisa runtuhan istananya. Kulihat air mata perempuan itu mengalir menerobos pembatas yang telah aku bangun pada hatimu.
Daripada merawat yang telah utuh, kau memang lebih suka memperbaiki sesuatu yang rusak, seperti perempuan itu misalnya?
Ah, sungguh memuakan. Pergilah dari istanaku berbekal mental ksatria penyelamatmu dan bersama putri yang mengenakan jubah kesedihan dan mahkota kebodohan.
Aku hanya akan berdiri di ambang pintu istanaku, menahan airmata yang tak akan kubiarkan mengotori lantai istanaku.
Astonishing As Always, Good Job My Dearest One :)
BalasHapusEdaaaaaaan, sampe ada penggemar rahasianya coba itu hahahaha
BalasHapus